Jumat, 29 Januari 2010

Seleksi Alam

Kondisi alam dan lingkungan selalu berubah. Adanya bencana alam maupun persaingan serta munculnya wabah penyakit dapat menyebabkan kepunahan. Makhluk hidup dituntut dapat beradaptasi untuk mengantisipasi adanya perubahan alam tersebut. Jadi alam dengan segala keterbatasannya menyeleksi setiap individu. Individu-individu yang tidak dapat menyesuaikan diri akan punah. Sementara itu, individu-individu yang dapat menyesuaikan diri akan bertahan dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Berikut ini beberapa contoh peristiwa seleksi alam.
a. Terjadinya spesies baru burung Finch di Kepulauan Galapagos kawasan Amerika Selatan.
Pada waktu melakukan ekspedisi di Kepulauan Galapagos, Darwin menemukan berbagai jenis burung yang sebelumnya tidak pernah dikenal. Burung-burung memiliki paruh dan kebiasaan makan yang berbeda-beda. Darwin memeperkirakan burung-burung tersebut merupakan keturunan burung Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan. Pada mulanya lingkungan dan makanannya yang baru. Lama-kelamaan muncullah berbagai spesies burung Finch yang baru. Berung Finch yang tidak dapat beradaptasi akan terseleksi, sehingga hanya burung-burung Finch yang mampu beradaptasi saja yang dapat bertahan hidup.
b. Zarafah yang berleher panjang
Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang. Oleh karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk pohon yang tinggi, hanya zarafah berleher panjang saja yang dapat bertahan hidup. Zarafah-zarafah berleher pendek punah terseleksi oleh alam.
c. Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa
Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya diduga karena tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi pada zaman Mesozoikum 180 juta tahun yang lalu. Para peneliti menduga bahwa pada saat itu terjadi tabrakan antara bumi dan meteor. Tabrakan tersebut menyebabkan bumi tertutup debu. Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis dan akhirnya mati. Matinya tumbuhan diikuti dengan matinya dinosaurus pemakan rumbuh-tumbuhan dan akhirnya dinosaurus pemakan daging juga mati. (LKS IPA Terpadu hal 41-42)
Alam selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh bencana alam, keadaan suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas, pergantian musim dan sebagainya. Adanya perubahan alam tersebut menuntut makhluk hidup untuk beradaptasi. Tidak semua makhluk hidup mempunyai kemampuan adaptasi yang sama. Akibatnya, ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup, namun ada pula yang musnah karena tidak mampu bertahan hidup.
Selain dipengaruhi oleh perubahan alam, kehidupan makhluk hidup di bumi ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, parasit, pemangsa, wabah penyakit dan sebagainya. Suatu jenis makhluk hidup akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga sering terjadi persaingan antarmakhluk hidup. Makhluk hidup yang kuat akan menang, sedangkan yang lemah akan kalah dan mati atau menyingkir ke tempat lain. Makhluk hidup yang menyingkir ke tempat lain akan hidup jika mampu beradaptasi, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mati.
Seleksi alam juga terjadi pada setiap tahap kehidupan makhluk hidup, yaitu pada saat makhluk hidup belum mencapai masa reproduksi (masih muda), Pada saat masa reproduksi (dalam mencari pasangan), atau pada saat masa pembuahan dan masa embrio. Dari berbagai kemungkinan tersebut, seleksi pada masa sebelum reproduksi tampaknya paling mudah terjadi. Hal ini dikarenakan karena dengan tidak kemampuan makhluk hidup tersebut bereproduksi berarti tidak dapat mewariskan gen kepada keturunannya.

Tulisan ini saya buat untuk tugas dar Bu Marsih

0 komentar: